Kisah Nabi Hud as.
1. Kaum ‘Aad
Setelah waktu berjalan cukup lama, kaumnya Nabi Nuh yang
beriman telah melahirkan keturunan yang banyak, ini berarti menambah jumlah
penduduk yang beriman. Setelah melahirkan keturunan yang banyak, mereka hidup
berpencar-pencar di berbagai pelosok yang bersuku-suku, dan satu sama lain
tidak saling kenal mengenal. Masing-masing golongan berkembang dengan adatnya
masing-masing.
Kehidupan yang berbeda-beda ini menimbulkan hilangnya rasa
kesetiakawanan, rasa saling tolong-menolong dan hidup saling bergotong-royong. Lama
kelamaan ajaran yang pernah dibawa oleh Nabi Nuh menjadi hilang dan kehidupan
masyarakat yang semakin rusak, karena mereka sudah tidak beriman dan melupakan
ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Nuh.