Senin, 01 Februari 2016

My Note: Tetaplah Menulis!


Tetaplah Menulis!
Oleh: Nirwana Fitria
 
Sumber gambar: Google.com


Lagu bertema cinta memang tidak ada habisnya. Hampir setiap hari bermunculan lagu-lagu baru yang temanya tidak jauh dari kata cinta dan biasanya lagu-lagu tersebut identik dengan cinta yang ditujukan kepada pasangan. Lirik-lirik romantic ditambah alunan nada yang indah membuat makin lengkaplah sebuah lagu. Dan tentu saja membuat si pendengar makin terhanyut dan terbuai, apalagi jika suasana hati memang sedang dipenuhi bunga-bunga cinta... *Cieee

Lagu berjudul “Merindukanmu” yang dibawakan oleh Band d’masiv adalah satu dari sekian banyak lagu bertema cinta. Dalam lagu tersebut jelas sekali tergambarkan bahwa ada seseorang yang sedang merindukan orang yang ia cintai. Sekilas, lagu tersebut memang seolah tercipta karena kerinduan sang penulis lagu terhadap pasangan/orang yang ia cintai. Tapi ternyata ada sesuatu yang tidak diketahui oleh sebagian orang tentang cerita dibalik pembuatan lagu tersebut.


Dalam sebuah acara di salah satu stasiun TV yang saya nonton, sang vokalis yang kebetulan adalah penulis lagu “merindukanmu” tersebut menceritakan sedikit kisah tentang pembuatan lagu itu. Ia mengatakan bahwa lagu tersebut tercipta karena kerinduannya pada Sang Ilahi. Ia saat itu sedang merasa jauh dari Allah, dan ia pun menuliskan kegelisahan hatinya dalam bentuk sebuah lagu. Akhirnya terciptalah lagu berjudul “merindukanmu” tersebut. Tapi karena memang pada dasarnya lagu-lagu d’masiv kebanyakan bercerita tentang cinta pada pasangan, makanya lagu ini pun sekilas tampak sama saja dengan beberapa lagu mereka yang lain.

Jika kita mendengarkan lagu “merindukanmu” sangat terasa kerinduan yang dalam yang dirasakan si penulis lagu. Dan memang lagu tersebut sangat dalam (menurut saya). Bahkan sebelum saya mengetahui kisah di balik lagu tersebut pun, saya sudah merasakan dalamnya makna lirik-lirik dalam lagu tersebut saat saya mendengarnya. Dan dalam liriknya terdapat kata "Memuja", setahu saya kata memuja memang sepantasnya dan seharusnya hanya diperuntukkan pada Sang pencipta, Allah SWT.

Selama aku masih bisa bernafas
Masih sanggup berjalan kukan slalu memuja-Mu
Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
Dengarkan aku kumerindukan-Mu

- Merindukanmu, Song by: d'Masiv -

Tapi semuanya kembali lagi kepada si pendengar lagu. Karena cinta memang bermakna Universal yang bisa dimaknai berbeda oleh setiap orang.

Satu lagi, lagu yang berjudul “Dealova” yang dipopulerkan oleh Once adalah salah satu lagu romantis yang sangat indah. Tapi dibalik keindahan lirik-liriknya yang menggambarkan cinta seseorang pada pasangannya, kita tidak boleh lupa bahwa yang menciptakan lagu tersebut adalah Opick. Yang di mana kita mengenal Opick adalah seorang penyanyi lagu religi. Berbeda dengan Rian d’masiv yang pernah menceritakan kisah dibalik pembuatan lagunya, saya sendiri tidak/belum pernah mendengar ataupun menonton Opick membahas mengenai lagunya. Tapi jika dihubungkan antara lagu-lagu yang selama ini diciptakan oleh Opick, yang temanya memang bernuansa islami, mungkin saja lagu Dealova adalah ungkapan rasa cintanya pada sang Ilahi. Sama seperti pada lirik lagu merindukanmu, Lirik dalam lagu Dealova juga terdapat kata "Memuja".
 
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memuja-Mu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati, bayang-Mu seakan-akan

Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku pada-Mu
Seperti udara yang ku hela, kau selalu ada

Kau selalu ada, kau selalu ada

Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang dan sepi, sepi

- Dealova, Song by: Opick -

Dari 2 kisah dibalik lagu di atas, saya pribadi menjadikannya sebagai pelajaran. Bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, entah itu menulis lagu, puisi, cerpen atau apapun. Maksud sebenarnya dari tulisan kita hanya diri kitalah yang tahu. Orang yang mendengar lagu atau membaca tulisan kita bisa saja memaknai apa yang ia dengar atau yang ia baca sesuai dengan persepsinya masing-masing. Tapi bukan berarti kita harus berhenti karena takut nanti orang lain menanggapi apa yang kita tulis tidak sesuai dengan maksud/tujuan kita yang sebenarnya. Tetaplah menulis. Karena apabila yang kita tulis itu memang bermaksud untuk kebaikan/isinya tentang kebaikan, sekalipun orang memaknainya lain, tetap saja itu sudah bernilai di sisi Allah. Bukankah Allah SWT Maha tahu segala isi hati? Jadi biarkanlah Allah yang menentukan hasil akhir dari apa yang kita tulis atau yang kita lakukan. Orang lain hanya bisa menilai, bukan menghakimi, itupun sebagai manusia biasa tentu bisa salah dalam memberi penilaian. Saya selalu percaya bahwa hakim terbaik dan teradil hanya Allah SWT.

Wallahu a’lam…
 
****
 
Kendari, 01 Februari 2016
 
 
 
 
 
Share:

2 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus