Tetaplah Menulis!
Oleh: Nirwana Fitria
Lagu bertema cinta memang tidak ada habisnya. Hampir setiap hari bermunculan lagu-lagu baru yang temanya tidak jauh dari kata cinta dan biasanya lagu-lagu tersebut identik dengan cinta yang ditujukan kepada pasangan. Lirik-lirik romantic ditambah alunan nada yang indah membuat makin lengkaplah sebuah lagu. Dan tentu saja membuat si pendengar makin terhanyut dan terbuai, apalagi jika suasana hati memang sedang dipenuhi bunga-bunga cinta... *Cieee
Lagu berjudul
“Merindukanmu” yang dibawakan oleh Band d’masiv adalah satu dari sekian banyak
lagu bertema cinta. Dalam lagu tersebut jelas sekali tergambarkan bahwa ada
seseorang yang sedang merindukan orang yang ia cintai. Sekilas, lagu tersebut
memang seolah tercipta karena kerinduan sang penulis lagu terhadap pasangan/orang
yang ia cintai. Tapi ternyata ada sesuatu yang tidak diketahui oleh sebagian
orang tentang cerita dibalik pembuatan lagu tersebut.
Dalam sebuah acara di
salah satu stasiun TV yang saya nonton, sang vokalis yang kebetulan adalah
penulis lagu “merindukanmu” tersebut menceritakan sedikit kisah tentang
pembuatan lagu itu. Ia mengatakan bahwa lagu tersebut tercipta karena
kerinduannya pada Sang Ilahi. Ia saat itu sedang merasa jauh dari Allah, dan ia
pun menuliskan kegelisahan hatinya dalam bentuk sebuah lagu. Akhirnya
terciptalah lagu berjudul “merindukanmu” tersebut. Tapi karena memang pada
dasarnya lagu-lagu d’masiv kebanyakan bercerita tentang cinta pada pasangan,
makanya lagu ini pun sekilas tampak sama saja dengan beberapa lagu mereka yang
lain.
Jika kita mendengarkan
lagu “merindukanmu” sangat terasa kerinduan yang dalam yang dirasakan si
penulis lagu. Dan memang lagu tersebut sangat dalam (menurut saya). Bahkan
sebelum saya mengetahui kisah di balik lagu tersebut pun, saya sudah merasakan
dalamnya makna lirik-lirik dalam lagu tersebut saat saya mendengarnya. Dan dalam liriknya terdapat kata "Memuja", setahu saya kata memuja memang sepantasnya dan seharusnya hanya diperuntukkan pada Sang pencipta, Allah SWT.
Selama aku masih bisa bernafasMasih sanggup berjalan kukan slalu memuja-MuMeski ku tak tahu lagi engkau ada dimanaDengarkan aku kumerindukan-Mu- Merindukanmu, Song by: d'Masiv -
Tapi semuanya kembali lagi
kepada si pendengar lagu. Karena cinta memang bermakna Universal yang bisa
dimaknai berbeda oleh setiap orang.
Satu lagi, lagu yang
berjudul “Dealova” yang dipopulerkan oleh Once adalah salah satu lagu romantis
yang sangat indah. Tapi dibalik keindahan lirik-liriknya yang menggambarkan
cinta seseorang pada pasangannya, kita tidak boleh lupa bahwa yang menciptakan
lagu tersebut adalah Opick. Yang di mana kita mengenal Opick adalah seorang
penyanyi lagu religi. Berbeda dengan Rian d’masiv yang pernah menceritakan
kisah dibalik pembuatan lagunya, saya sendiri tidak/belum pernah mendengar
ataupun menonton Opick membahas mengenai lagunya. Tapi jika dihubungkan antara
lagu-lagu yang selama ini diciptakan oleh Opick, yang temanya memang bernuansa
islami, mungkin saja lagu Dealova adalah ungkapan rasa cintanya pada sang
Ilahi. Sama seperti pada lirik lagu merindukanmu, Lirik dalam lagu Dealova juga terdapat kata "Memuja".
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memuja-Mu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati, bayang-Mu seakan-akan
Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku pada-Mu
Seperti udara yang ku hela, kau selalu ada
Kau selalu ada, kau selalu ada
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang dan sepi, sepi- Dealova, Song by: Opick -
Dari 2 kisah dibalik lagu
di atas, saya pribadi menjadikannya sebagai pelajaran. Bahwa segala sesuatu
yang kita lakukan, entah itu menulis lagu, puisi, cerpen atau apapun. Maksud
sebenarnya dari tulisan kita hanya diri kitalah yang tahu. Orang yang mendengar
lagu atau membaca tulisan kita bisa saja memaknai apa yang ia dengar atau yang
ia baca sesuai dengan persepsinya masing-masing. Tapi bukan berarti kita harus
berhenti karena takut nanti orang lain menanggapi apa yang kita tulis tidak
sesuai dengan maksud/tujuan kita yang sebenarnya. Tetaplah menulis. Karena
apabila yang kita tulis itu memang bermaksud untuk kebaikan/isinya tentang
kebaikan, sekalipun orang memaknainya lain, tetap saja itu sudah bernilai di
sisi Allah. Bukankah Allah SWT Maha tahu segala isi hati? Jadi biarkanlah Allah
yang menentukan hasil akhir dari apa yang kita tulis atau yang kita lakukan.
Orang lain hanya bisa menilai, bukan menghakimi, itupun sebagai manusia biasa
tentu bisa salah dalam memberi penilaian. Saya selalu percaya bahwa hakim
terbaik dan teradil hanya Allah SWT.
Wallahu a’lam…
****
Kendari, 01 Februari 2016
Kendari bos...
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com