Jumat, 30 Oktober 2015

My Note: Sahabat Masa Kecil


 
Sumber Gambar: Google.com

Aku bingung hendak bercerita darimana
Tapi rasanya semua ini berawal dari cerita
Iyah, cerita yang pernah ku dengar dari Mama
Aku pernah mendengar namamu
Namamu sering muncul saat Mama menceritakan masa kecilku
Masa kecil yang pernah ku lalui di sebuah Desa
Hanya senyum yang muncul di wajahku setiap mendengar cerita masa kecilku
Tentang aku yang selalu bernyanyi di bawah pohon dekat rumahmu
Tentang aku yang selalu bermain ayunan denganmu
Tentang aku yang selalu berbicara tanpa henti
Tentang aku yang masih terlalu kecil untuk mengingat semuanya
Share:

Sabtu, 24 Oktober 2015

My Note: Ketika Bulan Sabit Tak Seterang Bulan Purnama


This is My Photo

Hidup ini memang penuh oleh berbagai hal yang kadang tidak kita mengerti.
Banyak hal yang meskipun difikirkan atau dicari jawabannya tetap saja
menyisakkan pertanyaan-pertanyaan lain.

Tulisan saya kali ini adalah tentang hidup yang tidak dibuat-buat,
hidup yang tanpa perlu menutupi ketidaksempurnaan.
Banyak sekali orang yang berusaha menutupi sisi-sisi gelap dalam hidupnya
dalam hal ini sisi-sisi gelap tersebut mungkin bisa disebut sebagai "kekurangan"
Dan tentu saja berusaha menonjolkan semua sisi-sisi terang dalam hal ini
sisi-sisi terang mungkin juga bisa disebut dengan "kelebihan".
Share:

My Note: Izinkanlah aku mencintai-Mu ya Allah



Izinkanlah aku mencintai-Mu ya Allah
Oleh: Nirwana Fitria

Kembali kubuka lembaran demi lembaran kertas yang pernah kutulis tahun-tahun sebelumnya.
Kertas-kertas itu penuh dengan tulisan-tulisan yang isinya tentang kerinduan.
Kertas-kertas itu penuh dengan kalimat-kalimat yang menyuratkan tentang sebuah perasaan.


Hingga mataku pun tertuju pada kalimat yang menjelaskan untuk siapa tulisan-tulisan itu ditujukan.
Betapa malunya diri ini saat menyadari bahwa tulisan-tulisan yang sarat akan kalimat-kalimat indah yang ku tulis di atas kertas itu lebih banyak tertuju pada manusia.
Aku seperti ditampar oleh tulisanku sendiri.
Betapa malunya diri ini pada-Mu ya Rabb…
Share:

My Note: Cinta?

Cinta...
Lebih tepatnya cinta pada lawan jenis.
Kata ini sudah lama hilang dalam bayanganku
Dulu aku sempat menjadikan Kata itu sebagai salah satu hal yang akan
membantuku berdamai dengan hatiku sendiri ketika Dunia mulai menunjukkan sikap yang tidak bersahabat denganku.
Aku yakin kata itu cukup memberikanku energi untuk bisa kembali bernafas
Tapi sepertinya aku keliru,
Aku masih terlalu Naif dengan perasaanku sendiri.
Aku masih tidak bisa melihat kenyataan dengan jelas, dengan akal sehat
Aku masih terlalu mengandalkan mimpi dan impianku.
Ketika satu titik aku merasa dikalahkan oleh kenyataan, barulah sedikit demi sedikit aku sadar bahwa aku harus berdamai dengan diriku sendiri
Aku harus melihat kenyataan dengan akal sehat.
Barulah setelah itu aku bisa menyimpulkan apa makna sebenarnya dari kata itu. Kata yang belum ketemukan makna sejatinya. 
Dan kini kata itu menjadi bagian yang cukup ku simpan sendiri saja.
sampai waktu dan Takdir berucap bahwa Kata itu sudah saatnya datang
Datang dan masuk dalam hidupku, bukan hanya sebagai persinggahan
melainkan sebagai akhir dari tujuan menuju awal kisah yang baru............
 
Nirwana Fitria. 30/9/2015

Share:

My Note: Gelap dan Terang


This is Me

Ketika bayangan diri sendiri pun ikut menghilang ketika kau berada dalam gelap
lantas, apakah salah jika ada bagian dalam diri yang mempertanyakan keadilan
kenapa bayangan diri sendiri maupun bayangan lain hanya mau mengikuti ketika kau sedang tidak berada dalam gelap?
Share:

My Note: Pelajaran Berharga

Bismillah...
Assalamu'alaikum...


Ini adalah salah satu pelajaran berharga buat diri saya....

Tanggal 18 oktober 2015, adalah salah satu hari yang menjadi hari pembelajaran untuk diri saya. Tepatnya lagi pembelajaran hidup. 
Cerita dimulai ketika saya selesai melaksanakan sholat isya. Lalu saya duduk di depan TV, tidak lama kemudian bapak saya datang dan membawa kantong plastik. Dan beliau pun menyuruh saya untuk mengambil kantong plastik itu dan memasaknya karena isi kantong plastik tersebut ternyata adalah Mie goreng dan telur. 

Yang terfikirkan dalam benak saya adalah, Kenapa bapak harus membeli mie goreng dan telur sedangkan di rumah masih ada makanan yang dimasak oleh mama. Saya pun menyampaikan hal tersebut kepada bapak saya, kira-kira kalimat saya sebagai berikut:

"Pa, saya kira masih ada makanan. Kenapa bapak malah beli mie goreng?"
Share:

My Note: Sekedar Menuliskan Isi Hati

Bismillah...
Assalamu'alaikum...

Kadang waktu 24 jam terasa sia-sia
Bukan karena hidup tidak berarti
Bukan karena tidak adanya rasa syukur
Tapi ada bagian di sudut hati yang sesak

Setiap kehidupan keluarga selalu dan memang tidak terlepas dari masalah
Entah itu orang tua ke anak, anak ke anak, suami ke istri
Tapi bukankah cara terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah adalah
mencari solusi dengan bermusyawarah atau diskusi
Bukankah setiap perselisihan sebenarnya berawal dari komunikasi yang kurang baik.
Share:

Selasa, 20 Oktober 2015

My Note: Indah di mata Allah SWT


 
Foto by Nirwana Fitria

Fisik ku mungkin tak sempurna layaknya sang Bidadari surga
Fisik ku mungkin jauh dari kesempurnaan
Aku mungkin selalu salah di mata orang lain
Aku mungkin tak bisa lepas dari salah dan khilaf
Tapi bukankah manusia memang tempatnya salah dan khilaf?
Lantas, untuk apa mengahakimi seseorang atas sesuatu yang sebenarnya tidak kita mengerti alasan di balik itu.
Share:

My Note: Catatan Kecil

Ketulusan hati itu datangnya pada jiwa yang tidak hampa.
Pada jiwa yang selalu mampu mensyukuri apapun dalam hidup.
Ketika kita tak punya materi yang banyak setidaknya kita masih punya hati yang tulus dan sabar.

Semua orang mungkin bisa kaya materi, tapi tidak semua orang mampu kaya secara hati.

Ketika fikiran dan ambisi hanya dipenuhi kepentingan duniawi, maka ketika
kehilangan materi, jiwa akan kosong dan hidup seolah tak berarti.
Tapi ketika fikiran dan hati mampu menerima bahwa tidak semua keinginan kita harus terwujud disitulah hati kita akan belajar tentang ketulusan tulus meskipun tanpa materi.
Materi memang bisa memberikan rasa senang dan tercukupi.
Tapi apalah arti itu semua kalau ada rasa kosong dalam jiwa.

Ketika jiwa tidak kosong, tanpa materi pun kita akan mampu tersenyum.

Hanya catatan kecil dari saya, Nirwana Fitria.......

Share:

Senin, 19 Oktober 2015

My Note: Perubahan dalam diri


“Everything will change in your life, when you change the insdie of you”
 
Saya sangat senang membaca kalimat tersebut, kalimat tersebut seolah memberikan semangat tersendiri untuk diri saya agar bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang bagus. Dan perubahan itu memang harus dimulai dari dalam diri kita sendiri dulu dan tentu saja perubahan tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana yang selama ini sering dianggap remeh.
Share:

My Note: Indahnya tahun 2015 di Pulau Dewata Bali




Bali, mendengar kata itu tentu saja yang terbayang dalam benak saya adalah sebuah kota dengan pemandangan begitu indah yang sering saya lihat di televisi, hehehe. Saya sebelumnya tidak pernah terfikirkan akan menginjakkan kaki ke sana, tapi saya selalu punya mimpi agar suatu saat bisa berkunjung di Kota itu.

Dan siapa sangka, mimpi saya itu akhirnya terwujud ketika tante saya (kakaknya bapak saya) menelfon saya dan meminta saya untuk menemani nenek saya ke Bali, ahh Lagi-lagi Allah memberikan saya hadiah melalui nenek, hehe…
Share:

My Note: Penutup di tahun 2014


This is My Photo....


Lebih banyak bersyukur...

Setelah semua yang saya lalui di tahun 2014 entah itu suka maupun duka, saya memperoleh banyak sekali pelajaran berharga. Pelajaran yang belum tentu bisa saya peroleh di bangku sekolah. Pelajaran itu mampu membuat saya merenungi kembali makna hidup ini. Merenungi sudah sejauh mana hati saya mampu
Share:

[REVIEW BOOKS] Baca Novel adalah Hobi saya


Membaca adalah salah satu hobi saya. Dan ketika mulai mengenal yang namanya Novel, kebiasaan membaca menjadi semakin menarik buat saya. Selain membaca buku pelajaran, membaca Novel juga memberikan banyak inspirasi tersendiri. Terkadang orang berfikir bahwa membaca Novel hanyalah

kesenangan yang tidak bisa memberikan pelajaran apapun selain kesenangan saja. Tapi bagi saya, ketika kita membaca Novel dengan sudut pandang yang berbeda, maka kita akan bisa melihat bahwa dalam sebuah Novel, sang penulis pasti memiliki pesan tersendiri yang ingin ia sampaikan melalui Novelnya tersebut. Sewaktu masih SMP, Novel pertama yang saya beli adalah Novel bergenre remaja dengan judul “Me Vs High heels”
Share:

Minggu, 18 Oktober 2015

My Note: Beautiful Moment with My Dearest Friends




"Friendship is always a sweet Responsibility,
Never an apportunity..."
- Kahlil Gibran -

Kebersamaan bersama mereka adalah salah satu hal yang paling saya tunggu. Dan ketika kesempatan untuk bertemu mereka ada, maka tentu saja saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Seperti sebelumnya, kami memutuskan untuk bertemu di rumahnya Masyta, tepatnya di Lepo-lepo.

Sebenarnya jarak dari rumah saya ke Lepo-lepo itu cukup jauh, tapi karena Pertemuan dengan sahabat-sahabat saya itu adalah hal yang indah dan tentu saja langka sekali hehehe, Jadi Jarak bukanlah masalah. Tapi sangat disayangkan, pada saat itu hanya kami bertiga saja yang ada, yaitu saya, Kiky dan Masyta. Yang lain tidak bisa datang karena beberapa alasan. Semoga di lain waktu, kami bisa berkumpul (dengan Lengkap), termasuk Imha alias Nyai yang sekarang ada di Makassar. 
Share:

Rabu, 14 Oktober 2015

My Note: Traveling with Grandmother (Again)


Bulan berikutnya, yaitu bulan September. Lagi-lagi Allah memberikan saya hadiah. Hadiah melalui nenek, nenek mengajak saya untuk jalan-jalan di Namlea (Maluku) di sana ada tante saya yang biasa saya panggil Tante San. Suaminya yang bekerja sebagai pegawai PLN bertugas di Kabupaten Namlea. Sebelumnya mereka tinggal di Ambon, saya juga sudah pernah pergi ke Ambon. Yah tepatnya waktu kelas 4 SD.

Perjalanan kali ini terasa lebih berat dibanding waktu mau ke Ternate, karena kali ini saya pergi dengan membawa berbagai kesedihan dan kekecewaan dalam hati. Salah satunya karena saya belum bisa kuliah. Padahal saya sangat ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Dan saya berharap dengan ikut nenek ke sana, saya bisa sedikit melupakan segala macam kekecewaan yang sangat kejam menikam hati saya (agak lebay kayaknya ini. Hehe).
Share:

My Note: Jalan-Jalan (Again)


Ke Moramo di rumah Fistha sekaligus jalan-jalan........

Setelah pulang dari Ternate, saya lebih banyak mengahabiskan waktu di rumah. Yah berhubung belum ada kegiatan. Waktu bulan Agustus, tiba-tiba saja sahabat saya di Moramo, Fistha. Menghubungi saya dan mengajak untuk menginap ke rumahnya karena di rumahnya akan ada acara. Tentu saja saya senang mendengar kabar itu, apalagi saya memang sudah lama sekali tidak ke Moramo. Saya langsung membicarakan hal ini pada orang tua. Dan Alhamdulillah saya diizinkan untuk ke sana. Fistha sendiri yang datang ke rumah saya untuk menjemput saya sekalian dia langsung ke pasar untuk membeli titipan mamanya. Kami berangkat ke Moramo naik motor. Yah, inilah salah satu kelebihan sahabat saya ini. Dia sudah jago bawa motor sejak dulu sekali. Hehehe
Share:

Selasa, 13 Oktober 2015

My Note: Keindahan Kota Ternate


Keindahan Kota Ternate
Oleh: Nirwana Fitria

Di tengah beban yang cukup berat yang ada di kepala, tiba-tiba saja ada kabar gembira bahwa nenek mengajak saya untuk ke Ternate. Kota kelahiran dan masa kecil Papa saya. Rasanya senang ketika diberi kesempatan mengujungi kota yang ada Gunung Gamalama’nya itu. Sewaktu kecil saya memang pernah ke sana, kira-kira waktu usia sebelum masuk SD. Tapi memory tentang kota Ternate tidak terlalu banyak yang tersimpan, karena saat itu saya masih kecil. Dan Alhamdulillah ketika mengetahui bahwa nenek ingin ditemani jalan-jalan oleh saya ke Ternate saya tentu saja langsung setuju. Karena memang saya senang jalan-jalan apalagi tiket kapalnya dibelikan. Hehehe :D
Share:

Kamis, 01 Oktober 2015

My Note: Sahabat di Tempat Berbeda

Sahabat di Tempat Berbeda
Oleh: Nirwana Fitria



Ketika pindah dulu, saya sempat pesimis bisa menemukan sahabat-sahabat seperti sahabat-sahabat saya yang di Kota. Karena saya sendiri adalah tipekal orang yang tidak terlalu mudah bergaul. Bukan tidak mau, hanya saja saya tidak mudah bergaul pada orang yang baru saya kenal. Awalnya saya menjalani hari-hari di sekolah baru dengan begitu banyak cobaan. Tapi semua itu tidak menyurutkan semangat saya untuk menyelesaikan sekolah saya di sana. Saya berusaha menjalani apapun dengan sabar dan yakin bahwa Allah lebih tau atas segalanya. Termasuk apapun yang terjadi dalam hidup saya. 
Share: